Minggu, 06 November 2011

JANGAN ABAIKAN GIZI ANAK




Orang tua mana yang tak menginginkan buah hatinya tumbuh sehat,cerdas, dan aktif? Bisa dipastikan, tak ada! Dan semua orang tua tahu persis,untuk mencapai itu anak membutuhkan makanan yang cukup, baik kuantitas maupunkualitasnya. Disebut cukup, dalam arti tak kekurangan sekaligus tak kelebihan. 

Masalahnya, anak kerap emoh / susah makan. Jadilah ibu pusing dan harusputar otak agar buah hatinya mau makan. Dengan kata lain, ia mesti kreatifmengolah menu agar bervariasi. 
Sebetulnya, perlu juga diperhatikan pentingnyamengetahui keinginan anak. Soalnya, ada anak yang doyan makanan yang itu-itusaja, tapi ada pula anak yang cepat bosan. 

PERIODE KRITIS


Seperti kita ketahui, zat-zat gizi diperlukan untuk pertumbuhandan perkembangan bayi. Bahkan pemenuhan kebutuhan itu sudah harus terpenuhisejak janin dalam kandungan ibu. 

Perkembangan sel-sel otakterjadi amat pesat hingga bayi berusia 18 bulan.
Memang, usai usia itu, sel tetap berkembang kendati tidak sepesatsebelumnya. 
Nah, untuk masa pertumbuhan pesat tadi, disebut pula sebagaiperiode kritis. "Jika terjadi kekurangan gizi pada masa ini, bisaberakibat permanen. 

Bila pertumbuhan si kecil terganggu, maka fungsinya pun mengalamigangguan. Mungkin untuk fisik masih bisa diperbaiki. "Tetapi untuk mentalagak sulit memperbaikinya.

Kecukupan gizi pada anak bisa terlihat dari pertumbuhan fisiknyayang normal. Yang paling mudah, dilihat dari berat badannya. Orang tua bisamelihat grafik pertumbuhan di KMS (Kartu Menuju Sehat) tiap bulannya. Jikaberat badan si kecil berada di daerah hijau, artinya normal. Tetapi jika beradadi luar daerah tersebut, Anda harus waspada sebab berarti ia tergolongkekurangan gizi.

Tak cuma itu. Anda pun bisa memperhatikan perkembangan motoriknya.Jika kemampuan si kecil sesuai dengan usianya berarti ia normal."Perhatikan saja aktivitasnya. Jika lincah, enerjik, bisa diartikangizinya terpenuhi dengan baik". Karena itu, hati-hatilah jikaanak selalu terlihat lesu, tak bergairah, "pendiam". Selidiki apakahzat gizinya sudah terpenuhi dengan baik. Asupan zat gizi yang sedikit, membuatanak malas beraktivitas.

AKIBAT KURANG GIZI

Zat gizi terdiri dari dua bagian, zat gizi makro (kalori, protein,lemak) serta mikro (vitamin dan mineral). 

Penyakit kekurangan gizi yangditimbulkannya pun berbeda yaitu :
Pada zat gizi makro bisa menimbulkan penyakit KEP (Kurang Energidan Protein) atau Protein Energy Malnutrition. Sedangkan kekuranganenergi mikro bisa menimbulkan penyakit seperti anemia (kekurangan zat besi),rabun ayan (kekurangan vitamin A), dan sebagainya.

Anak yang kurang gizi cenderung mudah terkena infeksi. Inidisebabkan karena daya tahan tubuhnya menurun sehingga jika ia sakit,memerlukan waktu penyembuhan lebih lama. 

Masalah kurang gizi ini bisadikategorikan ke dalam tiga hal :
  • Kurang gizi ringan 
  • Kurang gizi sedang
  • Kuranggizi berat

Beberapa penyakit yang tergolong kurang gizi berat di antaranyaadalah marasmus (kekurangan karbohidrat), kwashiorkor (kekuranganprotein dan kalori), dan marasmus kwashiorkor (gabungan keduanya). 

VARIASI MENU

Agar si kecil doyan makan, perkenalkan ia dengan berbagai jenismakanan sejak dini. Dimulai ketika ia mulai mengenal makanan padat. Sajikanmenu yang bervariasi. Misalnya, bubur susu dengan berbagai rasa, dari kacangmerah, kacang hijau, madu. Bisa juga ditambahkan dengan buah-buahan, misalnyakiwi, pepaya, atau alpukat. Bahkan bubur susu pun tetap bisa diberikan kendatisi kecil alergi terhadap susu sapi. Caranya, ganti dengan susu kedelai.

Setelah agak besar (usia 6-8 bulan), ketika ia mulai makan timsaring, buatlah variasi yang menarik. Tak cuma beras yang bisa diolah, tetapikentang, tepung havermut, jagung pun bisa menjadi pilihan. Sajikan dengandaging, ikan, hati, tempe, tahu, keju, sayuran, dan sebagainya.
Pengolahannya pun harus memperhatikan rasa. Jangan asal tersedia.Makanan yang menerbitkan selera, pertama kali bisa dilihat dari bentuknya yangmenarik. Mungkin para ibu bisa membuat bentuk-bentuk binatang dari bahan-bahantersebut. Ini banyak dicontohkan dalam buku-buku resep masakan buat balita.

Kemudian rasanya pun harus pas dengan lidah si kecil. Janganmengandung cabai, karena si kecil belum bisa menerima rasa ini. Salah-salahmalah sakit perut. Aromanya yang harum pun bisa membangkitkan selera makanbalita Anda. 

Berikan sesuai porsinya. Jangan terlalu memaksakan kehendak kitadengan memberi porsi dewasa. Bedakan pula menu sarapan pagi dengan makansiang,agar tak membosankan. Waktu dan cara pun mempengaruhi selera si kecil.Misalnya saja, tidak memberi makan saat ia baru saja minum susu.

Biasakan dari kecil untuk mentaati jam makan agar perutnyaterlatih. Dengan sendirinya ia akan minta makan ketika perutnya lapar. Jadikanmakan sebagai kegiatan yang menyenangkan, bukan sebagai penyiksaan. Misalnyasambil bermain atau makan bersama ayah ibu di meja makan. 
Jadi, tak pernah ada yang sulit untuk dicoba. Kerja sama ayah danibu sangat dibutuhkan. Dan itu, demi si kecil!

Diperoleh dari berbagai sumber


Tidak ada komentar:

Posting Komentar