Rabu, 07 Desember 2011

Tips Membersihan dan Mencegah Muntah


Membersihkan Muntah
Langsung bersihkan bekas muntah dengan lap basah atau kering agar tak sempat berkontak terlalu lama dengan kulit si bayi. Kalau tidak, kulit akan memerah atau terjadi iritasi, yang berarti harus dilakukan pengobatan khusus.
Untuk membersihkan bekas muntah pada perabot atau lantai maupun pakaian yang terkena muntah, gunakan campuran air dan soda kue. Selain dapat menghilangkan noda yang menetap, juga akan menghilangkan baunya.



Mencegah Muntah
Masih ada beberapa hal lagi yang perlu diperhatikan para ibu untuk mencegah kemungkinan bayi muntah, yakni: 
 
  1. Jangan memberi minum susu selagi bayi menangis. Berhentilah menyusui untuk               menenangkannya.
  2. Tegakkan bayi setegak mungkin selama dan beberapa waktu setelah minum susu.
  3. Pastikan dot botol tak terlalu besar atau terlalu kecil, dan botol dimiringkan sedemikian rupa sehingga susu, bukan udara, yang memenuhi bagian dotnya.
  4. Jangan mengangkat-angkat si bayi selama atau sesudah ia minum. Jika mungkin letakkan dan ikat sebentar si bayi pada kursi bayi atau kereta dorongnya.
  5. Jangan lupa membuat bayi bersendawa.

Muntah Yang Harus Diwaspadai


Ada beberapa bentuk muntah pada bayi yang harus diwaspadai para ibu, yakni: 

* Muntah sehabis diberi makan atau disusui bila muntahnya berwarna hijau tua. 

Hal ini menunjukkan ada kelainan pada saluran pencernaan si bayi, yakni ada sumbatan di bawah usus halus. Warna hijau tua pada muntah merupakan cairan dari empedu yang keluar. Kadang kalau ada sumbatan, meskipun si bayi tidak makan, ia bisa muntah karena cairan empedu keluar dan enzim-enzim lain tak bisa lewat. 

Ada dua macam sumbatan, yang penuh dan parsial (sebagian). Sumbatannya bisa di mana saja. Bisa di antara oserfagus dan lambung atau antara lambung dan usus. Karena ada sumbatan yang parsial, kadang kelainan ini tak bisa diketahui secara pasti penyebabnya sebelum dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Misalnya dengan rontgen atau USG dicari penyebabnya lalu dihilangkan. Bila perlu dilakukan operasi jika sumbatannya akibat tumor atau kelainan bawaan. Tapi kasus seperti ini jarang terjadi. 

Waspadai Jika Bayi Anda Muntah Terus


Hampir setiap bayi pernah muntah dan bisa terjadi di usia berapa saja. Muntah seperti apa yang harus diwaspadai? 

Para ibu, apakah Anda masih memakaikan gurita pada si kecil? Bila ya, sebaiknya segeralah hentikan. Sebab, pemakaian gurita dapat menyebabkan bayi muntah.
Apa hubungannya? "Pemakaian gurita membuat lambung si bayi tertekan. Bila dalam keadaan seperti itu si bayi dipaksakan minum, maka cairannya akan tertekan. Maka bayi bisa muntah". 

Hal lain yang paling sering bikin bayi muntah ialah posisi menyusui. Sering ibu menyusui sambil tiduran dengan posisi miring sementara si bayi tidur telentang. Akibatnya, cairan tersebut tidak masuk ke saluran pencernaan, tapi ke saluran nafas. Bayi pun muntah. 
Jadi posisi yang baik pada saat menyusui, yaitu posisi bayi dimiringkan. Kepalanya lebih tinggi dari kaki sehingga membentuk sudut 45 derajat. Jadi cairan yang masuk bisa turun ke bawah.