Hepatitis alkoholik menggambarkan peradangan hati yang disebabkan oleh
minuman alkohol. Meskipun hepatitis alkoholik yang paling mungkin
terjadi pada pecandu minuman keras selama bertahun-tahun, namun
mengonsumsi alkohol dan hepatitis alkoholik mempunyai hubungan yang
kompleks. Tidak semua pecandu minuman keras menderita hepatitis
alkoholik, dan penyakit ini juga dapat terjadi pada orang yang hanya
minum sedikit. Jika telah didiagnosis menderita hepatitis alkoholik, hal
ini berarti harus berhenti total minum alkohol. Orang yang terus minum
alkohol dapat terus memperparah kerusakan hati yang lebih serius yaitu
sirosis dan gagal hati.
Hepatitis alkoholik terjadi ketika hati rusak
oleh alkohol yang telah dikonsumsi. Mekanisme bagaimana alkohol dapat
menimbulkan kerusakan hati pada pecandu alkohol belum diketahui secara
jelas. Proses pemecahan etanol yang merupakan alkohol yang terkandung
dalam bir, anggur dan minuman keras dapat menghasilkan bahan kimia
sangat beracun, seperti asetaldehida. Bahan kimia ini memicu peradangan
yang menghancurkan sel-sel hati. Kemudian jaringan hati yang sehat
digantikan oleh jaringan parut yang ditimbulkan akibat luka peradangan.
Hal tersebut akan mengganggu kemampuan hati untuk berfungsi dengan baik.
Pembentukan jaringan parut merupakan kerusakan irreversible yang
disebut sirosis, merupakan tahap akhir dari hepatitis alkoholik.
Bentuk ringan dari hepatitis alkoholik mungkin
tidak menyebabkan masalah yang nyata, tetapi perkembangan penyakit ini
akan menyebabkan hati lebih rusak, tanda dan gejala yang mungkin
terjadi, antara lain:
1. Kehilangan nafsu makan
2. Mual dan muntah
3. Nyeri perut dan nyeri tekan
4. Kulit dan putih mata menguning (jaundice)
5. Demam
6. Perut bengkak akibat penumpukan cairan (asites)
7. Kelelahan
Berkonsultasilah dengan dokter jika memiliki tanda atau gejala hepatitis alkoholik. Jika pernah merasa seolah-olah tidak bisa mengontrol minum, maka berkonsultasilah dengan dokter.
1. Kehilangan nafsu makan
2. Mual dan muntah
3. Nyeri perut dan nyeri tekan
4. Kulit dan putih mata menguning (jaundice)
5. Demam
6. Perut bengkak akibat penumpukan cairan (asites)
7. Kelelahan
Berkonsultasilah dengan dokter jika memiliki tanda atau gejala hepatitis alkoholik. Jika pernah merasa seolah-olah tidak bisa mengontrol minum, maka berkonsultasilah dengan dokter.
Pengobatan
1. Hentikan minum alkohol
Jika telah didiagnosa menderita hepatitis alkoholik, maka harus berhenti minum alkohol. Ini satu-satunya cara untuk menghentikan kerusakan hati atau untuk mencegah berkembangnya penyakit menjadi lebih parah. Jika terus minum alkohol, maka kemungkinan akan mengalami komplikasi yang serius. Jika sudah ketergantungan dengan alkohol dan ingin berhenti, dokter dapat merekomendasikan terapi yang disesuaikan pada kondisi ketergantungan. Terapi tersebut mungkin termasuk obat-obatan, konseling, dll.
2. Terapi untuk malnutrisi
Dokter mungkin menyarankan diet khusus untuk memperbaiki kondisi kekurangan gizi yang dapat terjadi pada orang dengan hepatitis alkoholik. Dokter dapat merujuk pada ahli gizi yang dapat membantu menilai pola makan saat ini dan menyarankan perubahan untuk meningkatkan vitamin dan nutrisi.
3. Obat untuk mengurangi peradangan hati
Penderita hepatitis alkoholik berat dapat mempertimbangkan pengobatan jangka pendek dengan obat-obatan untuk mengurangi peradangan hati. Dalam situasi tertentu, dokter dapat merekomendasikan kortikosteroid atau pentoxifylline.
4. Transplantasi hati
Bila fungsi hati sangat terganggu, transplantasi hati mungkin satu-satunya pilihan bagi sebagian orang. Meskipun transplantasi hati sering berhasil, jumlah orang yang membutuhkan transplantasi jauh melebihi jumlah organ yang tersedia. Beberapa pusat kesehatan mungkin enggan untuk melakukan transplantasi hati pada penderita hepatitis alkoholik karena kemungkinan sebagian besar akan kembali mengonsumsi minuman keras setelah operasi.
Jika telah didiagnosa menderita hepatitis alkoholik, maka harus berhenti minum alkohol. Ini satu-satunya cara untuk menghentikan kerusakan hati atau untuk mencegah berkembangnya penyakit menjadi lebih parah. Jika terus minum alkohol, maka kemungkinan akan mengalami komplikasi yang serius. Jika sudah ketergantungan dengan alkohol dan ingin berhenti, dokter dapat merekomendasikan terapi yang disesuaikan pada kondisi ketergantungan. Terapi tersebut mungkin termasuk obat-obatan, konseling, dll.
2. Terapi untuk malnutrisi
Dokter mungkin menyarankan diet khusus untuk memperbaiki kondisi kekurangan gizi yang dapat terjadi pada orang dengan hepatitis alkoholik. Dokter dapat merujuk pada ahli gizi yang dapat membantu menilai pola makan saat ini dan menyarankan perubahan untuk meningkatkan vitamin dan nutrisi.
3. Obat untuk mengurangi peradangan hati
Penderita hepatitis alkoholik berat dapat mempertimbangkan pengobatan jangka pendek dengan obat-obatan untuk mengurangi peradangan hati. Dalam situasi tertentu, dokter dapat merekomendasikan kortikosteroid atau pentoxifylline.
4. Transplantasi hati
Bila fungsi hati sangat terganggu, transplantasi hati mungkin satu-satunya pilihan bagi sebagian orang. Meskipun transplantasi hati sering berhasil, jumlah orang yang membutuhkan transplantasi jauh melebihi jumlah organ yang tersedia. Beberapa pusat kesehatan mungkin enggan untuk melakukan transplantasi hati pada penderita hepatitis alkoholik karena kemungkinan sebagian besar akan kembali mengonsumsi minuman keras setelah operasi.
diperoleh dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar