Para wanita yang menggunakan kontrasepsi jangka panjang jenis intrauterine
device (IUD), atau awam biasa menyebutnya spiral, bisa memperoleh manfaat
tambahan berupa menurunnya risiko terkena kanker serviks atau leher rahim.
Dalam studi di Spanyol yang dipublikasikan dalam jurnal kesehatan The Lancet
Oncology disebutkan, ada penurunan signifikan risiko kanker serviks pada
pengguna kontrasepsi IUD.
Walau IUD tidak berpengaruh pada risiko infeksi HPV (human papilloma
virus), virus yang menyebabkan kanker serviks, tetapi alat kontrasepsi
yang dimasukkan dalam rahim tersebut diketahui mencegah HPV menjadi ganas dan
menyebabkan kanker.
Hal tersebut disimpulkan dari penelitian epidemiologi yang menganalisa 26
hasil riset mengenai kanker serviks dan melibatkan lebih dari 20.000 wanita
dengan periode kajian hingga satu dekade.
IUD berhubungan dengan penurunan risiko dua tipe utama kanker serviks hingga
10 tahun. Wanita yang menggunakan KB spiral ini memiliki risiko sel karsinoma
squamous lebih rendah 44 persen dan adenosquamous karsinoma turun hingga 54
persen. Dalam setahun pertama penggunaan IUD, risiko terkena kanker pembunuh
kedua wanita ini bahkan turun hingga separuhnya.
Mengenai durasi penggunaan IUD menurut para peneliti tidak memiliki dampak
pada risiko penyakit. Mereka menyebutkan memasukkan atau mencabut alat
kontrasepsi akan mengganggu lesi prakanker atau memicu respon imun dalam jangka
panjang yang memiliki efek proteksi yang menghambat perkembangan HPV.
Kendati penelitian menemukan kaitan antara pengunaan IUD dan risiko kanker
serviks, namun para peneliti mengatakan tidak terbukti adanya sebab akibat
dalam keduanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar