Senin, 23 Januari 2012

Heatstroke


Heatstroke disebabkan oleh paparan suhu tinggi atau karena melakukan aktivitas fisik saat cuaca panas. Anda dianggap mengalami heatstroke ketika suhu tubuh mencapai 40 derajat C (104 derajat F) atau lebih tinggi.

Kelembaban tinggi, masalah kesehatan tertentu, dan penggunaan beberapa obat meningkatkan risiko heatstroke.

Heatstroke merupakan salah satu perkembangan dari dua perkembangan buruk pada kondisi tubuh yang terkait dengan cuaca panas. Ketika tubuh terlalu panas, seseorang dapat mengalami kram oleh karena cuaca panas.

Jika tidak melakukan pendinginan untuk tubuh, maka dapat berlanjut mengalami gejala kelelahan panas, seperti berkeringat sangat banyak, mual, sakit kepala ringan, dan merasa lesu.


Heatstroke terjadi jika suhu tubuh terus meningkat. Pada titik ini, pengobatan darurat perlu dilakukan. Dalam hitungan jam, heatstroke yang tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan jantung, otak, ginjal, dan otot.


Kerusakan tersebut dapat lebih buruk lagi jika pengobatan tertunda, sehingga meningkatkan risiko komplikasi serius atau kematian.


Heatstroke dapat terjadi oleh karena:


1. Paparan panas dari lingkungan sekitar

Heatstroke jenis ini disebut heatstroke nonexertional. Kondisi tersebut disebabkan oleh lingkungan yang panas yang menyebabkan kenaikan suhu tubuh, tanpa aktivitas fisik yang berat.

Jenis heatstroke tersebut biasanya terjadi pada cuaca panas, lembab, terutama untuk waktu yang lama. Hal tersebut terjadi paling sering pada orang dewasa dan pada orang dengan penyakit kronis.


2. Aktivitas fisik yang berat

Heatstroke jenis ini disebut heatstroke exertional. Kondisi tersebut disebabkan oleh peningkatan suhu tubuh disebabkan oleh aktivitas fisik dalam cuaca panas.

Siapapun yang berolahraga atau bekerja saat cuaca panas dapat mengalami heatstroke exertional. Tetapi kondisi tersebut kemungkinan besar dapat terjadi jika seseorang tidak terbiasa dengan suhu tinggi.


Dalam kedua jenis heatstroke, dapat disebabkan oleh:


a. Mengenakan pakaian yang mencegah kelebihan keringat dapat menguap dengan mudah.

b. Minum alkohol, yang dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur suhu tubuh.
c. Dehidrasi, karena tidak minum cukup air untuk mengganti cairan setelah berkeringat.


Gejala heatstroke dapat meliputi:
 
1. Suhu tubuh tinggi
2. Kurang berkeringat saat cuaca panas
3. Mual dan muntah
4. Kulit memerah
5. Napas cepat dan dangkal
6. Peningkatan denyut jantung
7. Sakit kepala
8. Kebingungan, kejang, halusinasi
9. Pingsan
10. Kram otot

Pengobatan heatstroke berfokus untuk melakukan upaya pendinginan tubuh menuju suhu normal untuk mencegah atau mengurangi kerusakan otak dan organ-organ vital. 


Untuk melakukan hal tersebut, dokter akan mengambil langkah-langkah, antara lain:

1. Merendam pasien dalam air dingin

Dokter mungkin akan menempatkan tubuh pasien dalam bak air dingin atau air es, sehingga dapat dengan cepat menurunkan suhu tubuh pasien.

2. Menggunakan teknik penguapan pendinginan

Beberapa dokter lebih memilih untuk menggunakan penguapan bukan perendaman untuk menurunkan suhu tubuh pasien.

3. Membungkus pasien dengan es dan selimut pendingin

Metode lain adalah dengan membungkus pasien dalam selimut pendingin khusus dan juga menyelimuti pasien dengan es. Terutama pada daerah leher, pangkal paha, dan ketiak untuk menurunkan suhu tubuh.

4. Memberi obat untuk menghentikan pasien yang menggigil






diperoleh dari berbagai sumber 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar