Kulit si kecil amat sensitif, mudah terkena iritasi maupun infeksi. Kalau tidak hati-hati, si kecil bisa menderita eksim.
Keadaan kulit
merupakan "cermin" kesehatan tubuh. Penampilan seseorang secara keseluruhan
akan menarik bila kulitnya sehat, segar, dan bersih. Begitu juga dengan
penampilan si kecil Anda.
Kulit anak,
terutama bayi, berbeda dengan orang dewasa. "Lebih tipis dan halus. Itu
sebabnya kulit bayi lebih peka bila terpapar bahan-bahan asing, seperti
keringat atau urin,".
Gangguan yang
timbul bisa berupa ruam kulit, dengan ditandai kemerahan kulit dan gatal-gatal,
yang menunjukkan telah terjadi peradangan. Pada kondisi yang lebih parah,
timbul bintil-bintil dan adakalanya melepuh.
Gangguan
kulit semacam itu sebenarnya merupakan eksim. Dan kelainan kulit semacam ini
memang sering terjadi pada anak-anak. Selain faktor keturunan, khususnya
masalah alergi, faktor kebersihan bisa menjadi penyebab timbulnya eksim.
RADANG
Eksim (dermatitis) adalah proses peradangan pada
kulit. Gangguan ini terjadi pada bagian lapisan kulit ari (epidermis)
dan lapisan jangat (dermis). Untuk diketahui, kulit manusia terdiri dari
tiga lapisan, yaitu epidermis, dermis, dan jaringan subkutis. Kecuali itu,
bagian lain dari kulit adalah kuku dan rambut.
Hal lain yang
patut diketahui para orang tua, produksi kelenjar keringat dan minyak kulit
bayi relatif lebih sedikit dibandingkan kulit orang dewasa. Akibatnya lebih
mudah terganggu perubahan suhu dan kelembaban di sekitarnya. "Kulit bayi
juga lebih rentan terhadap bahan iritan, juga terhadap infeksi,"
Saat baru
lahir, kulit bayi yang halus diliputi oleh lemak (vernix caseosa) yang
berfungsi sebagai pelindung. Lemak ini akan mengelupas dengan sendirinya,
semisal saat dimandikan. Karena itu, tak perlu dikelupas secara paksa. Banyak, kan, di antara kita yang
berusaha menghilangkan bagian itu dengan menggosoknya secara berlebihan? Nah,
sebaiknya hentikan kebiasaan tersebut.
Perawatan
kulit bayi harus diperhatikan sebagai bagian dari perawatan kesehatan
keseluruhan. Tujuannya tentu saja agar kulit tetap bersih dan sehat sehingga
bisa berfungsi sebagai pelindung bagian tubuh.
Kelainan
kulit yang kita sebut dengan eksim ini digolongkan dalam dua stadium, yaitu
yang masih baru (akut) dan menahun (kronik). Pada stadium akut, kulit tampak
kemerahan dan membasah. Bila dibandingkan dengan perdarahan di bawah kulit, seperti
pada demam berdarah, maka warna kemerahan ini bisa hilang jika ditekan tapi
muncul kembali jika tekanan dilepas. Timbul pula bintil-bintil dan akan berubah
menjadi semacam gelembung yang jika pecah akan mengeluarkan cairan seperti
getah.
Sedangkan pada
stadium kronik, kulit tampak kering. Terjadi penebalan disertai garis-garis
yang kulit yang jelas serta kulit tampak kehitaman karena gangguan pada pigmen (hiperpigmentasi).
Penyebab pasti dari eksim belum diketahui secara pasti. Diduga eksim muncul pada
anak-anak yang memiliki bakat/keturunan alergi. Misalnya, adanya riwayat asma
atau sering bersin di keluarganya. Juga yang alergi pada makanan tertentu,
seperti susu sapi dan telur.
ANEKA
KELAINAN
Kelainan apa
saja yang biasanya timbul pada kulit bayi? Antara lain:
* Eksim
Popok
Dari namanya,
bisa dipastikan penyakit ini timbul di daerah yang ditutupi popok. Daerah tersebut di antaranya, alat kelamin, lipatan paha, dan pantat. Paling banyak
menyerang anak usia di bawah satu tahun. Tapi bisa juga dialami oleh anak di
atas usia tersebut.
Gejalanya
muncul sebagai kulit yang tampak kemerahan yang bisa disertai bintil-bintil.
"Eksim popok ini merupakan bentuk dermatitis kontak iritan. Umumnya
terjadi karena terlalu sering dan lama kontak kulit dengan air seni atau
tinja. Air seni ataupun tinja mengandung berbagai zat kimia
yang bersifat merangsang kulit dan menyebabkan radang berat. Gesekan yang
terjadi antara kulit dengan kulit di daerah lipatan paha dapat menyebabkan
lecet atau luka. Akibatnya, si kecil mudah terkena infeksi jamur atau bakteri,
misalnya jamur Candida yang berasal dari tinja.
Pada bayi
laki-laki eksim popok ini bisa berupa luka di ujung penis. Dermatitis
atau ruam yang sederhana biasanya tidak menular. Sedangkan ruam popok yang
disebabkan oleh mikroorganisme kadang dapat menjalar ke bagian tubuh lain.
Bahkan, bisa juga menjalar ke anak lain.
Tindakan
tepat adalah mencegah terjadinya ruam popok. Salah satunya dengan cara segera
mengganti popok begitu ia mengompol. Tapi, jika kondisi ruam popok ini meluas
ke tempat lain atau si kecil sepertinya kesakitan, segera bawa ke dokter.
* Sarap
Para orang tua sering menyebut istilah sarap (dermatitis
seboroika) pada kelainan kulit bayi baru lahir beberapa minggu. Paling sering
menyerang daerah kulit kepala. Sebab, sarap berkaitan erat dengan kelenjar
palit yang banyak terdapat di daerah kulit kepala bayi. Kelenjar palit ini
berfungsi mengeluarkan sebum atau minyak.
Pada bayi
baru lahir, ditemukan banyak kelenjar palit yang mengeluarkan sebum dalam
jumlah banyak. Jika kemunculannya tidak terlalu parah, sarap bukan sesuatu yang
harus dikhawatirkan. Karena pada umumnya penyakit ini akan sembuh dengan
sendirinya setelah bayi agak sedikit besar (8-12 bulan). Dan biasanya pun tak
pernah kambuh lagi.
Kelainan
kulit ini ditandai dengan warna kemerahan di kulit kepala disertai kerak
kekuningan. Bisa dibarengi atau tanpa gatal. Jika penyakitnya berat, seluruh
permukaan kulit kepala yang berambut akan tertutup kerak-kerak kekuningan yang
tebal, kotor, dan mengeluarkan aroma tak sedap.
Penyakit ini
bisa saja meluas di daerah dahi, liang telinga bagian luar, telinga bagian
belakang, di sekitar hidung dan mulut, alis, dada, punggung, di daerah lipatan
paha, ketiak, pantat, dubur, juga alat kelamin. Biasanya kelainan kulit ini
berupa bercak-bercak bulat atau lonjong, dibarengi dengan sisik-sisik berwarna
kekuningan, dan berminyak. Dengan kondisi kelainan kulit seperti ini, bayi akan
mudah terkena infeksi jamur atau kuman.
Jika si kecil
Anda terkena sarap di bagian kulit kepala, sebaiknya rambutnya dipotong pendek
atau digunduli. Jika keropengnya tebal, olesi dengan minyak tumbuhan dan tetap
keramas dua kali seminggu dengan menggunakan sampo bayi.
*
Dermatitis Atopik
Meski dikenal
dengan eksim susu yang biasanya menyerang daerah pipi, penyebabnya bukanlah
susu yang dikonsumsi bayi. Kelainan kulit ini berkaitan dengan kepekaan bawaan
bayi yang disebut atopi.
Biasanya
dermatitis atopik terjadi pada anak yang berasal dari keluarga yang memiliki
riwayat eksim, asma, dan alergi di hidung yang ditandai oleh sering bersin (rinitis).
Kelainan ini timbul diawali dengan rasa gatal, bayi menangis/rewel di tengah
malam, dan menggosok-gosokkan daerah yang gatal terhadap benda lain (pada
batita). Biasanya jika tak tahan dengan gatal, si kecil akan menggaruknya
sampai muncul kemerahan dan berkerak.
Eksim ini
paling sering menyerang daerah wajah kendati dapat juga meluas ke daerah
lipatan siku dan lutut. Seringkali kulit menebal dan berwarna hitam (hiperpigmentasi).
Kendati sebagian besar kasus akan menghilang, kelainan ini mengakibatkan kulit
akan menjadi peka saat dewasa dan berisiko terkena asma atau rinitis.
Pengobatan diberikan
dengan mengolesi krim steroid untuk peradangan atau bila perlu ditambah obat
minum antihistamin untuk gatal (dan bisa membantu si kecil tidur) serta
antibiotika jika terjadi infeksi. "Perlu ditekankan bahwa krim
antihistamin seyogyanya tidak digunakan untuk menghindari sensitasi,"
Untuk
sementara waktu, hindari anak berendam terlalu lama, tidak menggunakan sabun di
area yang terkena, mengggunakan sabun yang lembut untuk daerah lain yang tidak
terkena, atau tambahkan cairan koloid havermut dalam air rendaman mandinya.
* Biang
Keringat
Biang
keringat muncul karena udara panas. Paling banyak diidap bayi, tetapi batita
dan balita pun bukan tidak mungkin mengalaminya.
Ruam ini
biasa terjadi pada leher dan pundak, tetapi bisa melebar ke daerah dada,
punggung, atau wajah yang memang banyak kelenjar keringatnya. Kemunculannya
ditandai dengan bintil-bintil kecil kemerahan pada area yang memerah pada
kulit. Biasanya mengelupas kemudian mengering.
Perawatan
dilakukan dengan cara mendinginkan kulit dengan tepung kanji, tepung jagung,
atau bedak-bedak bayi yang banyak terdapat di toko. Hati-hati saat menaburkan
bedak/tepung pada tubuh si anak. Usahakan untuk tidak terhirup agar tidak
mengganggu pernapasannya. Cara lain bisa dilakukan dengan menambahkan tepung
tersebut dalam air mandi.
Yang
terpenting untuk pencegahan, hindari si kecil dari panas yang berlebihan dan
gunakan pakaian longgar terbuat dari bahan yang menyerap keringat. Kecuali itu,
usahakan kesejukan udara di dalam rumah dengan ventilasi yang baik.
* Infeksi
Jamur
Infeksi jamur
(tinea corporis) diawali dengan gejala kulit terasa gatal dan bersisik.
Area kulit yang merah kemudian berkembang menjadi sebentuk cincin yang bulat
atau oval mengelilingi bagian tengah yang licin.
Penyebabnya, seperti namanya, jamur. Infeksi jamur ini
gampang menular. Siapa saja bisa terpapar. Bukan cuma anak kecil, orang dewasa
pun bisa mengidapnya jika kontak dengan orang atau binatang yang terinfeksi
jamur atau melalui benda-benda yang sudah tersentuh oleh orang/hewan yang
terinfeksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar