Ternyata bayi tak wajib
pakai bedak. Apa sebab? Jikapun ingin membedakinya, boleh-boleh saja. Asal
hati-hati, Jangan sampai mengenai alat kelamin, terutama pada anak perempuan.
Sehabis bayi
dimandikan, biasanya para ibu akan membubuhkan bedak di tubuh si bayi.
Begitupun setelah si bayi usai dibersihkan sehabis buang air, tak lupa
dibedaki. Tujuannya agar kulit si kecil tak jadi kasar
atau timbul lecet-lecet.
Hal ini, sedikit banyak ada benarnya. "Bedak
memang bisa untuk mengurangi keringat. Juga berfungsi sebagai pelicin karena
kulit bayi masih sangat peka dan gampang luka akibat gesekan. Nah, dengan
bedak, gerakan-gerakannya jadi lebih smooth".
Selain itu, bedak juga memberi kesegaran dan rasa nyaman
pada kulit. Apalagi bedak kadang diberi kandungan bahan-bahan aktif, seperti
mentol, yang membuat badan terasa adem dan nyaman dipakai.
TIDAK WAJIB
Kendati
demikian, penggunaan bedak pada bayi tidaklah wajib, tak memakai bedak pun sebetulnya enggak apa-apa. "Ibu-ibu
memakaikan bedak pada anaknya, kan,
biasanya secara otomatis. Karena sejak dulunya orang tua mengerjakan seperti
ini."
Alasan lain,
karena kekhawatiran orang tua. "Takut anaknya merasa tak nyaman."
Tapi jika kulit si bayi terlalu sensitif alias gampang alergi, alasan ini
justru bisa jadi bumerang. Karena pemakaian bedak hanya akan menambah alergi.
Jadi, bukannnya melindungi kulit, malah membikin si kulit jadi terkena iritasi.
Bagaimana
dengan bedak yang mengandung vitamin atau pelembab? Seperti kita ketahui,
sekarang banyak dijual aneka bedak bayi dengan berbagai zat tambahannya, yang
katanya untuk mengurangi iritasi. Vitamin memang diperlukan
oleh tubuh. Tapi penyerapan vitamin oleh kulit tak sekuat melalui alat cerna.
Jadi? "Penggunaannya sebenarnya tak vital sekali".
Apalagi jika kondisi kulit si bayi termasuk kategori
"bandel". Artinya, tak masalah dengan bedak apa pun. Jadi mengapa harus
memakai bedak yang istimewa. "Lebih baik pakai bedak yang biasa saja. "Bahkan tanpa diberi bedak juga tak
apa-apa. Karena bedak sifatnya hanya untuk melicinkan atau menyamankan."
Lain hal jika
memang kulit si bayi jenis sensitif, "Mungkin ia bisa cocok dengan
bedak-bedak yang diperkaya bahan-bahan tambahan tersebut," Tapi itu pun masih tergantung pula pada daya penerimaan kulit si bayi. Jadi
kalau sudah diberi bedak ternyata kulit si bayi tetap saja alergi, "Lebih
baik tak diberi apa- apa." Jikapun ingin tetap diberi bedak,
gunakan bedak hipoalergenik, yang dibuat selembut mungkin dan tak menyebabkan
hipersensitivitas.
SANGAT
SENSITIF
Penting
diingat, kulit bayi masih sangat sensitif. "Kulit bayi lebih tipis, baik
epidermis maupun dermisnya, dibandingkan kulit orang dewasa. Selain itu,
produksi kelenjar keringat dan minyak kulit bayi masih belum sempurna, sehingga
kelembabannya harus selalu dijaga.
Itu sebabnya kulit
bayi sangat peka dan mudah terkena iritasi. Baik karena masuknya benda luar,
maupun akibat friksi atau gesekan.
Kesensitifan
kulit bayi, selain disebabkan umur si bayi yang masih muda (0-1 tahun), juga
dipengaruhi faktor keturunan atau bakat.
Setelah usia 5 tahun, barulah kulit si anak sempurna
seperti halnya kulit orang dewasa. Itulah mengapa anak usia di atas 5 tahun
meskipun masih sering ngompol tapi kulitnya enggak apa-apa. Lantaran
kulitnya sudah lebih tahan terhadap "serbuan" dari luar.
IRITASI VAGINA
Untuk para
ibu yang terbiasa membedaki bayinya dianjurkan agar berhati-hati.
"Jangan main teplok saja. Terutama di sekitar lipatan pahanya. Salah-salah
si bedak bisa masuk ke vagina anak."
Yang paling
riskan memang untuk alat kelamin wanita. Kalau alat kelamin
lelaki, relatif lebih aman. Karena strukturnya relatif lebih
terlindungi. Berbeda dengan kelamin wanita, yang lebih terbuka, sehingga mudah
terkena infeksi akibat masuknya benda-benda yang tak diinginkan. Contohnya
serbuk bedak ini.
Kulit di bagian dalam
saluran reproduksi wanita, termasuk vagina, sangat halus. Kulit ini disebut
mukosa. Nah, mukosa ini susunan selnya berbeda dengan kulit luar. Kalau kulit
luar, dilapisi oleh epitel gepeng, sehingga relatif lebih kuat gempuran dari
luar. Tapi yang mukosa, epitelnya berbentuk batang atau kubus sehingga lebih
halus dan sensitif. Jadi kalau ada serbuk bedak yang masuk, akan menyebabkan
iritasi.
Untuk mengetahui ada-tidak iritasi, lihatlah apakah ada
tanda-tanda radang atau tidak. Tanda-tandanya ialah seperti ada tumor (bengkak), rubor
(kemerahan), dolor (nyeri), dan kalor (panas). Nah,
bila ada tanda-tanda tersebut berarti terdapat iritasi.
SEMBUH SENDIRI
Selain karena masuknya serbuk bedak, radang di daerah
vagina juga bisa disebabkan masuknya zat-zat lain. Misalnya ketumpahan susu
atau kemasukan shampo kala mengeramasinya. Bahkan, tangan pembantu atau pengasuh
yang tak bersih, habis memegang sesuatu lalu menceboki si bayi tanpa cuci
tangan dulu, sehingga kotorannya masuk ke dalam.
Namun demikian, para ibu tak perlu terlalu khawatir.
Karena serbuk bedak biasanya tak sampai masuk ke dalam vagina. "Paling-paling
hanya di bagian mulut vagina saja, sehingga radang tersebut hanya jangka pendek
saja. Juga tak menyebabkan mengkristal atau hal lainnya yang akan mengakibatkan
gangguan reproduksi kala besar nanti."
Radang ini
biasanya akan sembuh dengan sendirinya. Karena tubuh mengalami regenerasi. Ia
akan menciptakan zat antinya sendiri, sehingga tanpa diapa-apakan pun akan
sembuh dengan sendirinya. Tapi bukan berarti kita lantas boleh ceroboh,
membiarkan hal itu terus terjadi.
Makanya dianjurkan, sebaiknya bersihkan daerah vagina dengan cairan
antiseptik. Tentunya yang sudah diencerkan dengan air. Cairan ini bisa membunuh
kuman-kuman yang terdapat di daerah kelamin.
CARA TEPAT
MEMBEDAKI
Ada ibu yang membedaki
bayinya dengan menggunakan puff (spon bedak), tapi ada juga yang menggunakan
tangan si ibu. Manapun yang dipilih, sama baiknya. Hanya saja, membedaki bayi
dengan menggunakan tangan si ibu mempunyai nilai lebih. "Sentuhan atau
usapan tangan si ibu di tubuh bayi dapat lebih mempererat hubungan batin dengan
si bayi," katanya.
Bila
menggunakan puff, disarankan untuk menyediakan lebih dari satu.
Yang agak tebal dan tipis. "Gunakan puff yang agak tebal untuk bagian
pantat, sedangkan yang tipis untuk bagian wajah." Sebaiknya pilih puff
dari bahan katun. Jangan lupa untuk mencucinya, minimal seminggu sekali, agar
terhindar dari tumbuhnya jamur.
Saat
membubuhi bedak di tangan atau puff, jangan dekat-dekat dengan wajah si
bayi. Sehingga serbuknya tak bertaburan dan masuk ke jalan nafas bayi.
Jangan pula
membedaki bayi saat kulitnya tengah berkeringat. Karena bedak yang bercampur
keringat akan menempel di permukaan kulit sehingga saluran keringat tersumbat.
Akibatnya keringat tak keluar dan terjadilah keringat buntet.
Sebaiknya
kulit dibasuh dulu dengan lap basah, lalu dikeringkan dengan lap bersih.
Setelah itu barulah dibubuhi bedak. "Jadi fungsi bedak untuk menyerap
keringat".
Jika tak
pakai bedak, bisa digunakan baby oil. Baby oil ini fungsinya juga
untuk membuat kenyamaan. Yaitu melindungi kulit agar lembut, sehingga tak
terluka saat terjadi gesekan.
diperoleh dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar