Jumat, 11 November 2011

PENTINGNYA IMUNISASI UNTUK SI KECIL

Berbagaiupaya akan dilakukan agar anak tumbuh sehat. Salah satunya dengan pemberianimunisasi atau vaksinasi sesuai jadwal. Pada kenyataannya memang banyakpenyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi. Karena itu pemerintahjuga mewajibkan para ibu untuk melakukan imunisasi bagi bayinya dengan tujuanuntuk menghilangkan penyakit tertentu. 

Imunisasi dibedakan dalam dua jenis, imunisasi aktif danimunisasi pasif. "Pada imunisasi aktif, tubuh ikut berperan dalam membentukkekebalan (imunitas). Tubuh seseorang dirangsang untuk membangun pertahananimunologis terhadap kontak alamiah dengan berbagai penyakit. 


Sedangkandalam imunisasi pasif, tubuh tidak dengan sendirinya membentuk kekebalan,tetapi diberikan dalam bentuk antibodi dari luar. Seseorang yang mempunyairisiko terjangkit penyakit tertentu, diberi antibodi yang spesifik

Umumnyabayi dan anak diberi imunisasi aktif karena imunisasi jenis ini memberikekebalan yang lebih lama. Sedangkan imunisasi pasifhanya diberikan dalam keadaan sangat mendesak, yakni jika tubuh anak didugabelum mempunyai kekebalan ketika terinfeksi oleh kuman penyakit ganas, sepertitetanus. 

Tapi takjarang pula imunisasi aktif dan pasif diberikan dalam waktu bersamaan.Misalnya, seorang anak yang terserang penyakit tertentu akan memperolehimunisasi pasif untuk segera menetralisir racun kuman yang beredar. Imunisasi aktif diberikan juga untuk mendapatkan kekebalan setelah sembuhdari penyakit tersebut. 

KEBAL SEUMURHIDUP

Kedua jenisimunisasi tersebut juga berbeda dalam segi bahan bakunya. Dalam imunisasiaktif, tubuh diberi sebagian atau seluruh komponen kuman atau suatu bentukrekayasa kuman sehingga terjadi rangsangan kekebalan tubuh (imunologik) yangmenyerupai respon terhadap infeksi alamiah oleh kuman itu. Sedangkan respondalam tubuh itu sendiri bisa berupa terbentuknya antitoksin (zat anti terhadapracun yang dibuat oleh mikroorganisme) atau bentuk lain yang efeknyamenetralisir kuman. Sementara dalam imunisasi pasif, tubuh diberi antibodispesifik (sudah siap pakai) yang dapat habis dalam tubuhnya. 

Beberapaimunisasi dapat membentuk kekebalan tubuh seumur hidup, seperti campak. Namunada pula bentuk imunisasi yang memberikan kekebalan tubuh dalam jangka waktutertentu. Misalnya saja, DPT (difteri, pertusis, tetanus) dan polio. 

Efektivitassuatu imunisasi aktif dapat diukur dengan memeriksa adanya proteksi terhadapsuatu penyakit yang dituju. Pemeriksaan imunoglobin sering dipakai untuk pembuktianterjadinya proteksi terhadap penyakit tertentu. Tetapi bukan merupakan jaminanmutlak, karena pada keadaan tertentu kadar imunoglobin tidak dapat digunakansebagai patokan terjadinya proteksi. 

Pada dasarnyaada vaksin yang dibuat dari kuman yang dilemahkan atau dimatikan. Kuman yangdimatikan ini tidak dapat berkembang biak (replikasi) dalam tubuh manusia,sehingga untuk merangsang pembentukan antibodi diperlukan dalam jumlah banyak.Selain itu, secara berkala dibutuhkan juga pemberian vaksin ulangan untukmemperkuat antibodi. 

IMUNISASIWAJIB

Ada beberapa imunisasiyang wajib diberikan, sesuai program Pemerintah, yaitu tuberkolosis (imunisasiBCG), difteria, pertusis dan tetanus (imunisasi DPT), poliomyelitis (imunisasipolio), campak (imunisasi campak) dan hepatitis B (imunisasi hepatitis B). 

Selainimunisasi tersebut, masih ada imunisasi yang juga dianjurkan untuk diberikanyaitu imunisasi Tipa untuk demam tifoid dan paratifoid, imunisasi untukhepatitis A, imunisasi HiB untuk kuman Haemophylus influenzae penyebab radangselaput otak (meningitis), serta imunisasi varisela untuk penyakit cacar air. Berikut penjelasan mengenai macam-macam imunisasi, manfaat, dan efeknya. 

* BCG (Bacille Calmette Guerin)
Imunisasi inidiberikan agar bayi mendapat kekebalan terhadap penyakit tuberkolosis (TBC).Imunisasi BCG diberikan melalui suntikan di kulit lengan atau paha. Usai itu,pada tempat bekas suntikan biasanya akan timbul semacam bisul kecil yang akanmengering dengan sendirinya. 

*DPT(difteri, pertusis, tetanus)
Imunisasi inibertujuan untuk mencegah timbulnya penyakit difteri, pertusis (batuk rejan),dan tetanus.
Suntikanvaksin dilakukan pada lengan atau paha bayi. Biasanya bayi yang baru sajamendapat suntikan DPT menjadi sedikit demam. Berikan obat penurun panas jikaterjadi hal tersebut, sesuai anjuran dokter. 

*Campak(morbilli, measles)
Diberikanagar tubuh anak mendapat kekebalan terhadap penyakit campak. Imunisasi inihanya diberikan sekali saja, yaitu saat bayi berumur 9 bulan.
Reaksi yangtimbul pada tubuh anak berupa demam. Biasanya terjadi satu minggu setelahmendapat suntikan imunisasi. 

*Tipa
Imunisasitipa diberikan untuk mendapatkan kekebalan terhadap demam tifoid (tifus atauparatifus). Kekebalan yang didapat bisa bertahan selama 3 sampai 5 tahun. Olehkarena itu perlu diulang kembali.
Imunisasi inidapat diberikan dalam 2 jenis: imunisasi oral berupa kapsul yang diberikanselang sehari selama 3 kali. Biasanya untuk anak yang sudah dapat menelankapsul. Sedangkan bentuk suntikan diberikan satu kali. Pada imunisasi ini tidakterdapat efek samping. 

*HepatitisB
Penyakit inimemang cukup berbahaya. Bisa mengakibatkan kerusakan hati bahkan berkembangmenjadi kanker. Karena itu imunisasi hepatitis B termasuk yang wajib diberikan.
Jadwal pemberianimunisasi ini sangat fleksibel, tergantung kesepakatan dokter dan orangtua.Bayi yang baru lahir pun bisa memperolehnya. Imunisasi ini pun biasanya diulangsesuai petunjuk dokter. 

*HepatitisA
Penyakit inisebenarnya tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya. Tetapi bilaterkena penyakit ini penyembuhannya memerlukan waktu yang lama, yaitu sekitar 1sampai 2 bulan. Jadwal pemberian yang dianjurkan tak berbeda dengan imunisasihepatitis B.

*HiB
Sampai saatini, imunisasi HiB belum tergolong imunisasi wajib, mengingat harganya yangcukup mahal. Tetapi dari segi manfaat, imunisasi ini cukup penting. Hemophilusinfluenzae merupakan penyebab terjadinya radang selaput otak (meningitis),terutama pada bayi dan anak usia muda. Penyakit ini sangat berbahaya karenaseringkali meninggalkan gejala sisa yang cukup serius. Misalnya kelumpuhan. Ada 2 jenis vaksin yang beredar di Indonesia,yaitu Act Hib dan Pedvax. 

*MMR
Imunisasiditujukan untuk mencegah penyakit gondong, campak, serta campak Jerman. Komplikasigondong dapat menyebabkan kemandulan pada anak laki-laki, sedang komplikasirubela (campak Jerman dapat menyebabkan cacat pada janin dari ibu hamil yangtertular atau pernah tertular penyakit ini). 

PERANORANGTUA

Dalam hal iniorangtua sangat berperan penting. Orangtua wajib mengupayakan dan melengkapiimunisasi bagi putra-putrinya. Jika anak menderita penyakit yang sebenarnyadapat dicegah dengan imunisasi, tentu saja itu merupakan kelalaian orangtua.Kendati demikian, faktor lain yang tak kalah penting adalah kemungkinan unsurvaksin yang tidak memenuhi syarat. Misalnya, vaksin sudah rusak ketika masuk kedalam tubuh bayi. 

Mencegah selalu lebih baik dari mengobati. Karena ituimunisasi adalah langkah pencegahan orangtua agar putra-putrinya tidak terjangkitpenyakit tertentu. Memang keberhasilan imunisasi tidak menjamin 100 persen.Karena itu anak harus tetap dijauhkan dari kontak dengan anak atau orang lainyang memiliki penyakit menular. 

Sebaiknyaimunisasi diberikan selengkap mungkin. Berkonsultasilah dengan dokter mengenaijadwal pemberian imunisasi. "Jadwal ini semata-mata dimaksudkan agarmemudahkan pemberian. Memudahkan bagi orangtua, si anak, juga bagidokter. 

Dengandemikian, sebagai orangtua kita sudah mengupayakan pemenuhan kebutuhan dasaranak agar pertumbuhan dan perkembangannya bisa berjalan ideal. 


Diperoleh dari berbagai sumber


Tidak ada komentar:

Posting Komentar