Toksoplasma gondii
sebagai penyebab penyakit Toksoplasmosis bukan virus , tetapi suatu parasit
. Hal ini sering salah kaprah karena dalam pengelompokan penyakit TORCH,
kebanyakan berupa virus (misalnya herpes, rubella, CMV, hepatitis dan
sebagainya). Bila tubuh terkena infeksi, maka akan terjadi respon sistem
kekebalan dengan membentuk imunoglobulin M (IgM), kemudian berlanjut dengan
terbentuknya zat kebal imunoglobulin G (IgG). IgG tidak berbahaya terhadap
janin atau kehamilan karena dia merupakan suatu protein bukan kuman penyakit.
Oleh karena itu
bila hasil pemeriksaan darah hanya menunjukkan adanya IgG, maka Ibu tidak perlu
khawatir untuk hamil. Sedangkan bila IgM toksoplasma Ibu positif, pemeriksaan
laboratorium perlu diulang 4 minggu untuk lebih memastikan ada tidaknya
infeksi. IgM pun tidak 100% benar, tetapi harus disertai pemeriksaan lain untuk
menemukan parasit toksoplasma. Misalnya biakan cairan ketuban atau pemeriksaan
jaringan plasenta. Pemeriksaan tersebut sulit dan mahal harganya, sehingga
belum bisa dilakukan secara rutin.
Bila IgG (+), IgM
(+), maka perlu diperiksa IgG Aviditas. Lalu kalau IgG aviditas Ibu tinggi,
maka tidak perlu diobati karena sistem kekebalan Ibu baik dan dapat melindungi
bayi. Toksoplasma sudah ada obatnya, di antaranya golongan spiramisis.
Obat-obatan tersebut "relatif aman", artinya harus diberikan dokter
dan ada alasan kuat untuk memberikannya. Terlebih pada kehamilan tiga bulan
pertama.
Pencegahan
penularan toksoplasma sebetulnya tidak sulit. Misalnya jangan mengonsumsi
daging mentah atau setengah matang, biasakan cuci tangan sebelum makan, jaga
kebersihan alat makan, tutup dengan baik makanan yang sudah siap saji (jangan
kena debu), dan hindari bergaul terlalu akrab dengan binatang (terutama
kucing). Langkah-langkah tersebut penting karena penularan toksoplasma dapat
melalui plasenta dan melalui mulut (makanan atau minuman).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar