Jangan sepelekan anak menderita demam tinggi, leher kaku, bercak
kemerahan, sakit perut maupun sakit kepala. Bisa jadi ini adalah gejala
yang dapat berkembang menjadi penyakit serius.
"Jika anak terlihat sangat lemah ketika menderita gejala penyakit, orang tua perlu memanggil dokter atau membawanya ke UGD rumah sakit"
Para orang tua diharapkan untuk mempercayai nalurinya dan segera membawa anaknya ke Rumah sakit / UGD ataupun dokter anak. Dan, sebaiknya orang tua
juga tak berpikir akan ditertawakan atau tak akan menghasilkan apa-apa
dengan kunjungan ke dokter. Antisipasi akan lebih baik ketimbang
menunggu sesuatu terjadi dan membuat penyesalan seumur hidup.
Demam Tinggi dan Lama
Ketika anak demam dan memerah karena panasnya, sebaiknya cermati
perkembangan sang anak. Gejala lain yang ditunjukkan ini sangatlah
penting daripada menyandarkan pada angka termometer.
Sebuah studi terbaru di jurnal Pediatrics menemukan, satu dari empat
orang tua memberi anak-anak mereka obat demam ketika suhu badan anak
kurang dari 37,7 C. Kendati dokter telah menyarankan pengobatan ketika
suhu mencapai 38,4 C ke atas. Ini memang tidak disarankan, akan tetapi
ketika anak mulai bermasalah dengan makan dan minum sebaiknya segera
bawa anak ke rumah sakit terdekat.
Kebanyakan demam pada anak memang tidak mengindikasikan kondisi
darurat medis, kendati demikian jangan menunggu hingga esok untuk
memberinya pertolongan. Anak-anak berusia 2 tahun ke atas yang menderita
demam di atas 40 C ke atas, umumnya akan terlihat tak enak badan. Jika
demam bertahan hingga 4 hari atau lebihsecara berturut-turut, sebaiknya
dibawa ke dokter. Sedangkan anak berusia di bawah 2 tahun yang menderita
demam tinggi, kendati belum 48 jam tetap harus diobservasi oleh dokter.
Sakit Kepala Hebat
Menghadapi anak yang mengeluh sakit kepala, sebaiknya jangan
sepelekan. Langkah pertama, biarkan anak tak masuk sekolah dan mendapat
cukup tidur.
Biasanya, sakit kepala ringan akan hilang setelah anak beristirahat
dan meminum obat bebas.Namun jika sakit kepala anak bertahan selama
beberapa jam, tak mempan dengan obat bebas, hingga Ia tak bisa makan,
main, bahkan menonton acara televisi favoritnya, segera hubungi dokter
anak.
Sakit kepala yang cukup parah dan melumpuhkan anak dari aktivitasnya sangat memerlukan evaluasi.
Sakit kepala memang seringkali disebabkan otot-otot di kulit kepala
yang tegang. Pada tahap yang lebih berat hingga mempengaruhi otak, sakit
kepala dapat diiringi gejala neurologis seperti, kebingungan,
penglihatan kabur dan kesulitan berjalan. Ini harus melibatkan evaluasi
dokter spesialis syaraf dan dokter anak.
Begitu pula, sakit kepala yang disertai demam, pusing, muntah dan
leher kaku juga perlu dievaluasi karena dapat mengindikasikan penyakit
atau infeksi serius seperti asmeningitis yang tentunya akan memerlukan
tindakan medis darurat.
Sakit kepala yang terlalu sering juga perlu diwaspadai dan dilaporkan pada dokter anak yang biasa menanganinya.
Ruam Kemerahan yang Meluas
Ruam yang diderita anak pada lengan atau kaki pada umumnya tidak
berbahaya. Begitu pula ketika Anda menyentuh ruam berubah menjadi putih,
dan ketika dilepaskan kembali merah, biasanya tak perlu dikhawatirkan.
Ini adalah beberapa jenis reaksi alergi maupun infeksi virus ringan.
Namun jika ruam kemerahan terjadi di seluruh tubuh, bintik-bintik
berwarna merah atau ungu, tidak berubah putih ketika ditekan, dapat
mengindikasikan sepsis atau meningitis. Periksakan pada dokter untuk
memastikan.
Begitu pula, ruam dan bintik merah yang muncul diiringi batuk keras
dan muntah juga patut diwaspadai. Juga ruam yang las disertai
gatal-gatal dan pembengkakan pada bibir perlu segera ke dokter.
Pembengkakan dikhawatirkan akan meluas dan mengganggu pernapasan anak
dalam waktu singkat.
Sakit Perut
Ketika anak mengalami gejala keracunan makanan atau gastroentreritis
(kerapkali disebut flu perut), orang tua perlu memantau seberapa sering
anak muntah dan diare.
Muntah dan diare ini dapat menyebabkan dehidrasi. Sebaiknya tetap
berikan cairan elektrolit setelah anak muntah untuk menghidrasi ulang
tubuhnya. Jika kondisi memburuk, segera bawa ke dokter.
Begitu pula ketika anak muntah 3 kali di sore hari, atau 8 kali diare
dalam 8 jam, maupun kombinasi muntah dan diare yang membuat anak lemas
perlu diawasi secara ketat. Kadang-kadang ini juga memerlukan perawatan
darurat.
Ingat, risiko anak yang mengalami dehidrasi lebih besar ketimbang orang dewasa.
Kaku Leher
Leher kaku dapat merupakan gejala meningitis, kendati perlu
observasi dokter untuk memastikannya. Ketika anak terlihat berdiri kaku,
tak bisa menengok ke kanan dan kiri memang merupakan indikasi terjadi
sesuatu dan lebih dari sekedar nyeri otot.
Meningitis kerap menimbulkan gejala leher kaku diikuti dengan demam,
sensitif cahaya dan sakit kepala. Kendati leher kaku juga bisa
disebabkan tidur berposisi tak sehat, radang amandel dan sebagainya.
Sebaiknya bawa anak ke dokter untuk memastikan kondisi anak.
diperoleh dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar