Sabtu, 14 April 2012

Penyakit Radang Panggul

Penyakit radang panggul atau yang dikenal dengan pelvic inflammatory disease (PID) adalah infeksi organ reproduksi wanita. Biasanya terjadi ketika bakteri penyebab penyakit menular seksual menyebar dari vagina ke rahim dan saluran kelamin bagian atas.

Penyebab

Praktek seksual yang tidak aman yang meningkatkan kemungkinan Anda mendapatkan infeksi menular seksual, seperti seks tanpa kondom atau bergonta-ganti pasangan dapat meningkatkan risiko penyakit radang panggul.


Gejala

Penyakit radang panggul dapat dikenali dengan gejala sebagai berikut: 

  1. Nyeri di perut bagian bawah dan panggul 
  2. Keputihan dengan bau yang tidak menyenangkan 
  3. Perdarahan menstruasi yang tidak teratur 
  4. Nyeri selama hubungan seksual 
  5. Nyeri punggung 
  6. Demam, kelelahan, diare atau muntah 
  7. Sulit buang air kecil 

 Banyak wanita yang mengalami penyakit radang panggul tidak mengalami tanda-tanda atau gejala tertentu. PID tanpa gejala sangat umum ketika infeksi ini disebabkan oleh klamidia dan hanya dapat dideteksi saat Anda mengalami kesulitan untuk hamil atau jika Anda telah menderita nyeri panggul kronis.

Pengobatan

Segeralah periksa ke dokter jika Anda telah menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut: 

  1. Nyeri hebat di perut 
  2. Muntah 
  3. Pingsan 
  4. Demam, dengan suhu lebih tinggi dari 38,3 C 
  5. Keputihan yang bau, 
  6. sakit saat buang air kecil atau 
  7. perdarahan di antara siklus menstruasi 

Semua tanda-tanda tersebut diatas dapat dikaitkan dengan infeksi menular seksual (IMS). 

Jika tanda-tanda dan gejala tersebut muncul, berhentilah melakukan hubungan seks dan segera periksakan ke dokter. Antibiotik adalah pengobatan standar untuk penyakit radang panggul. Dokter mungkin meresepkan kombinasi antibiotik sebelum menerima hasil tes laboratorium Anda. Antibiotik dapat disesuaikan setelah hasil diketahui. Dokter Anda mungkin juga meresepkan obat untuk menghilangkan rasa sakit dan merekomendasikan istirahat di tempat tidur. Pembedahan jarang diperlukan. Namun, jika abses pecah atau hampir pecah, dokter akan mengeringkannya. Selain itu, operasi dapat dilakukan pada wanita yang tidak merespon pengobatan. Dalam kasus ini, dokter sering mencoba pengobatan antibiotik sebelum operasi. 



diperoleh dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar