Terlepas Anda akan terserang flu atau tidak, penting bagi Anda untuk
mengambil langkah-langkah pencegahan dari flu-flu musiman seperti H1N1
atau yang biasa disebut flu burung.
Bahkan meski Anda telah
mencuci tangan dan baju yang terkena bersin serta menghindari keramaian
dimana virus-virus tersebut dapat menyebar dengan mudah, sebenarnya Anda
masih berisiko terkena flu, bahkan tanpa menyadarinya.
Simak 10 perilaku yang tanpa Anda sadari telah menempatkan Anda
pada risiko terserang flu:
1. Terlalu Banyak Khawatir
Panik
dan takut sakit justru bisa membuat Anda sakit. Penelitian sendiri sudah
menunjukkan bahwa kecemasan dapat memanifestasikan dirinya dalam
berbagai macam penyakit, termasuk refluks asam, insomnia, ruam kulit dan
depresi.
Tak mengherankan jika stres tambahan yaitu
mengkhawatirkan datangnya sesuatu juga dapat melemahkan sistem kekebalan
tubuh Anda dan membuat Anda lebih rentan terserang penyakit.
2. Berpelukan, Berciuman dan Berjabat Tangan
Apa
yang berbahaya dari jabat tangan sederhana? Kontak langsung dengan
orang yang terinfeksi adalah salah satu cara termudah untuk mendapatkan
virus. Namun itu bukan berarti Anda harus menjadi antisosial saat musim
flu melanda, sebaliknya Anda hanya perlu menyadari peluang untuk
penularan yang mungkin terjadi.
Jika Anda berada dalam situasi
dimana perlu adanya ucapan selamat tinggal atau halo secara fisik yang
diperlukan, cobalah untuk tidak menyentuh mulut atau mata sampai Anda
mencuci tangan.
Jadi sebagai
langkah pencegahan, hindari segala jenis budaya salam mulai dari
berjabat tangan, berpelukan atau cium pipi kanan dan kiri selama musim
flu.
3. Merokok
Merokok melemahkan rambut
kecil yang berfungsi melawan penyakit di dalam saluran hidung dan
paru-paru dengan menjebak dan membuang kuman-kuman yang masuk. Hal ini
dapat membuat tubuh Anda lebih rentan terhadap serangan virus.
Perokok kronis selalu
jauh lebih rentan terhadap infeksi virus terhadap pernapasan. Rokok telah merusak paru-paru sehingga lebih rentan sakit dan
terserang penyakit pneumonia.
4. Ke Gym
Beberapa
perilaku ringan yang bisa membuat Anda sehat justru sebenarnya dapat
melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda jika dilakukan secara ekstrim.
Contohnya, latihan fisik berlebihan dapat membuat tubuh Anda berjuang
untuk mengatasi stres fisik tambahan, terutama jika Anda tidak tidur,
tidak minum dan tidak memberikan pelumas yang memadai bagi tubuh Anda.
Sayangnya,
gym juga merupakan tempat yang tepat untuk penyebaran virus, dari alat
treadmill hingga bangku-bangku di ruang ganti yang penuh dengan
keringat, bahkan mungkin kuman-kuman tersebut bisa saja terbawa di tas
gym Anda.
Kami tidak mengatakan bahwa Anda harus melewatkan
latihan. Namun sebagai upaya pencegahan, sapulah bagian bawah mesin gym
sebelum menggunakannya atau bawalah tikar sendiri untuk peregangan atau
tutupi tikar pinjaman dengan handuk agar Anda tak menyentuhnya secara
langsung.
Mandilah dengan sabun dan air segera setelah berolahraga untuk membantu membunuh kuman yang mungkin telah mengenai Anda.
5. Minum Alkohol
Sebuah
studi di BMC Immunology menemukan bahwa tikus yang mengkonsumsi banyak
alkohol dalam waktu singkat, sistem kekebalannya melemah sehingga sulit
untuk tidak terinfeksi suatu penyakit.
Efek samping lain dari
minum alkohol terlalu banyak adalah alkohol dapat membuat Anda mengalami
dehidrasi dengan cepat dan mudah sehingga mengganggu kemampuan hidung
dan tenggorokan Anda untuk menjebak kuman dan mengusirnya keluar dalam
bentuk lendir.
6. Hanya Mengandalkan Hand Sanitizer
Pertama,
periksa komposisi hand sanitizer Anda yang seharusnya mengandung 60-95
persen alkohol, etanol atau isopropanol (menurut CDC, jika hand
sanitizer berbasis alkohol tidak tersedia atau tidak diperbolehkan di
tempat kerja Anda, produk bebas alkohol pun juga bisa membantu).
Kedua,
jangan pernah melupakan cara mencuci tangan yang konvensional. Hand
sanitizer adalah pembunuh kuman yang efektif jika tidak tersedia
wastafel, tetapi tidak ada penelitian
yang membuktikan bahwa hand sanitizer benar-benar bisa membunuh virus.
Bagaimanapun
menggunakan sabun dan air masih merupakan cara terbaik untuk
menghindari flu. Bahkan jika Anda bisa mencuci tangan dengan benar.
7. Salah Mencuci Tangan
Terlalu banyak
orang yang tidak mencuci tangannya dengan benar. Padahal sering mencuci
tangan, terutama hingga 10 kali sehari, adalah salah satu pertahanan
yang paling direkomendasikan terhadap flu.
Namun 39 persen
responden sebuah survei telepon yang dilakukan oleh Soap and Detergent
Association mengaku jarang atau tidak pernah mencuci tangannya setelah
batuk atau bersin. Bahkan hampir setengah dari responden yang mencuci
tangan hanya melakukannya selama 15 detik atau kurang, meskipun
rekomendasinya 20 detik atau lebih.
Cara yang benar adalah gosok
seluruh permukaan tangan dan sela-sela jari lalu keringkan tangan
sepenuhnya. Matikan keran dan buka pintu kamar mandi dengan handuk
kertas untuk menjaga tangan tetap bersih.
8. Salah Memegang Masker Wajah
Sebenarnya
masker wajah tidak direkomendasikan oleh CDC untuk digunakan di rumah
atau tempat kerja. Tetapi beberapa orang masih memilih untuk memakainya,
terutama jika berisiko tinggi terserang flu atau sering berinteraksi
langsung dengan orang sakit. Bahkan penelitian terbaru menunjukkan bahwa
masker tampaknya memang membantu mencegah penyebaran flu.
Namun
jika Anda akan memakai masker, pastikan Anda menggunakan dan melepasnya
dengan benar. Hal ini karena "masker bisa menumpuk virus," kata Barry.
"Anda harus sangat berhati-hati saat melepas masker. Pastikan masker
tidak mengenai hidung, mulut atau mata Anda. Buanglah masker itu dan
pastikan Anda mencuci tangan setelahnya."
Lepaskan masker dengan
hanya memegang tali di belakangnya sehingga Anda takkan menyentuh
bagian depan masker yang diklaim sebagai bagian yang paling sering
terkontaminasi.
9. Mengonsumsi Obat Flu Sebelum Waktunya
Di
masa lalu, sebelum musim flu datang, beberapa pasien telah bergegas
untuk menyediakan obat antivirus seperti Tamiflu. Namun sebenarnya
orang-orang tak membutuhkan obat-obatan ini bahkan tak perlu
mengonsumsinya karena justru bisa meningkatkan risiko resistensi virus
terhadap obat-obatan ini.
Pada catatan yang berkaitan dengan
kasus ini, orang tua yang mendapatkan resep sirup Tamiflu justru
memberikan jumlah dosis obat yang salah kepada anak-anaknya. Hal ini
diperingatkan dalam situs web New England Journal of Medicine karena
instruksi dosis tidak selalu sesuai dengan ukuran pada jarum suntik yang
biasanya disertakan dengan obat.
Oleh karena itu siapapun yang
diberi resep Tamiflu harus menanyakan alasan dokter memberikan obat ini
kepadanya dan pastikan juga dokter Anda memahami instruksi dosis yang
tepat.
10. Terlalu Sedikit Khawatir
Hal ini
mungkin tampak bertentangan dengan perilaku nomor 1, tetapi pada
kenyataannya, pendekatan yang paling menyehatkan selama musim flu adalah
mengambil posisi diantara panik dan ketidakpedulian. Anda dapat
berasumsi terlalu muda atau terlalu sehat untuk mendapatkan influenza.
Meski fakta itu benar, namun hal ini bisa saja berubah.
Biasanya,
pasien yang berisiko tinggi terserang flu berusia minimal 65 tahun, di
bawah 2 tahun, hamil atau telah mengidap kondisi medis tertentu. Bahkan
orang-orang di atas 65 tahun cenderung tidak mudah sakit, hal ini
mungkin saja terjadi karena imunitas dari paparan beberapa jenis virus
di masa lalu.
Intinya: Kelompok umur atau status kesehatan tidak
membuat Anda tak mempan oleh berbagai virus dan penyakit, oleh karena
itu mau tidak mau kita harus melakukan semua tindakan pencegahan flu
dengan serius.
diperoleh dari berbagai sumber
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar