Gigi sehat dan
rapi? Memang enak dilihat dan dipandang. Sakit gigi? Ah, sangat tidak nyaman.
Rasanya senut-senut, kepala pun ikut berdenyut. Nah, bayangkan jika si kecil
yang mengalaminya. Ia pasti menjadi rewel. Apalagi dia belum bisa mengutarakan
rasa sakitnya itu.
Lantaran itu,
kendati gigi susu akan tanggal tidak berarti para ibu boleh mengabaikan
perawatannya. "Kerusakan yang terjadi pada gigi susu bisa berakibat buruk
pada gigi permanen."
SEJAK DI
PERUT
Gigi pada
bayi sebenarnya sudah terbentuk sejak ia masih dalam kandungan. Bahkan, gigi permanen pun sudah terbentuk. "Pada trimester pertama,
gigi-gigi ini sudah ada. Hanya saja munculnya nanti setelah anak berusia 5-6 tahun."
Tak pelak
lagi, faktor gizi ibu hamil turut mempengaruhi pertumbuhan gigi. Itu sebabnya
ibu hamil perlu mengkonsumsi makanan sehat yang sarat kandungan gizi terbaik.
Kalsium dan fosfor adalah bahan penting untuk pembentukan gigi. Kedua zat ini
banyak ditemukan pada susu. Sedangkan flourida diperlukan untuk penguat gigi.
Begitu juga vitamin C dan vitamin D.
Kecuali itu,
ibu hamil pun jangan sembarangan menelan obat-obatan. Karena obat semacam
tetrasiklin mengakibatkan kerusakan warna gigi dan melemahkan gigi. Ada baiknya ibu hamil
diberikan flour secara khusus. Begitu juga setelah bayi lahir. Dengan dosis yang tepat. Flour ini akan mencegah munculnya kerusakan
gigi.
GIGI PERTAMA
Umumnya gigi
pertama bayi muncul saat ia berusia 6 bulan. Ada yang lebih cepat, sekitar umur 4 bulan,
ada pula yang baru muncul ketika menginjak usia 15 bulan. Para
ibu tak usah khawatir, karena tiap bayi memang berbeda. Kecuali jika sudah
melewati masa itu belum juga tumbuh, maka diperlukan konsultasi dengan dokter
gigi.
Gigi susu
pertama muncul di bagian tengah bawah depan. Kemudian baru gigi seri tengah
atas. Bisa juga terjadi sebaliknya. Lantas, 4 buah gigi seri samping atas dan
bawah. Pada usia 12-24 bulan, muncul 4 buah gigi geraham atas dan bawah sebelah
depan, 4 buah gigi taring bawah atas, serta 4 buah gigi geraham atas dan bawah
sebelah belakang. Jumlahnya ada 20 buah.
"Pertumbuhan
gigi susu akan berhenti pada saat usia 3 tahun"
Lantas, satu per satu akan tanggal dan digantikan oleh gigi permanen
saat si kecil menginjak usia 5 atau 6 tahun. Gigi permanen berjumlah 32 buah.
Dan yang terakhir muncul adalah gigi bungsu, pada usia 19 tahun.
BIKIN DEMAM
Saat gigi
susu si kecil tumbuh, ada tanda-tanda khusus yang perlu diketahui oleh
orangtua. Umumnya bayi lebih rewel karena tumbuh gigi merupakan saat yang tidak
menyenangkan. Gusi terasa sakit dan gatal. Bahkan, pada beberapa bayi muncul
demam saat tumbuh gigi. Sekalipun ini diragukan kebenarannya, karena
kenyataannya anak di bawah usia satu tahun sering terkena infeksi virus, yang
mungkin saja berbarengan dengan tumbuhnya gigi. Jadi, penyebab demam bukan karena
tumbuh gigi, melainkan infeksi virusnya.
Bayi dengan
pipi berwarna merah patut dicurigai giginya sedang tumbuh. Gusi bayi pun merah
dan agak bengkak. Tanda lain, bayi akan banyak mengeluarkan air liur saat
giginya tumbuh. Dan juga muncul ruam-ruam di sekitarnya.
Yang
merepotkan, si kecil biasanya kehilangan nafsu makan saat giginya tumbuh.
Maklum, ia merasa tidak nyaman akibat rasa gatal di sekitar mulut. Untuk
mengatasi hal tersebut, berikanlah makanan lunak dan agak dingin untuk si
kecil.
Kemudian
bantulah mengatasi ketidaknyamanannya dengan cara menekan-nekan bagian
rahangnya. Tekanlah dengan lembut menggunakan jari-jari tangan. Tapi ingat,
jaga jangan sampai kuku Anda melukai wajahnya. Berilah si kecil mainan atau
buah dan sayuran, seperti apel dan wortel, untuk digigit-gigit. Gigitan ini
untuk mengalihkan rasa gatal yang muncul di sekitar gigi yang akan muncul. Tapi
jangan lupa untuk mencuci bersih mainan dan makanan tersebut. Jangan biarkan si
kecil menggigit-gigit jari tangannya sebab ini bisa merupakan awal kebiasaan
buruk.
KERUSAKAN
GIGI
Kendati gigi
susu akan tanggal, ia tetap memerlukan perawatan yang benar sebab kerusakan
pada gigi susu berjalan lebih cepat dibandingkan pada gigi tetap. Apalagi
kerusakan itu mudah sekali menjadi karies yang rampant (ganas). Proses karies
yang ganas akan cepat menjalar dari email ke dentin sampai pulpa.
Kecuali itu,
kerusakan gigi susu juga mempengaruhi pertumbuhan gigi permanen si kecil. Data
menunjukkan, 9 dari 10 anak balita menderita kerusakan gigi. "Dan setiap
anak rata-rata menderita 7 lubang dari 20 giginya.
Struktur gigi
geligi memang ditentukan oleh faktor keturunan. Sedangkan kerusakan gigi
terjadi akibat perawatan yang tidak tepat. Makanan juga memegang peranan
penting. Yang gampang merusak gigi adalah makanan yang mengandung gula dan
tepung.
Bakteri yang
hidup karena adanya gula dan tepung tersebut, menimbulkan kerusakan gigi.
Pasalnya, bakteri ini memproduksi asam yang akan merusak lapisan yang
melindungi gigi. Bakteri tak akan berhenti sampai lapisan gigi, tapi akan terus
menembus bagian yang lunak dari gigi. Bakteri ini dapat hidup sekalipun tak ada
udara di dalamnya, tapi tetap butuh gula dan tepung. Dan, dalam waktu tidak
lebih dari sehari, gula dan tepung yang tersisa pada gigi ini bisa
mengakibatkan lubang pada gigi.
Mustahil
sekali seorang ibu bisa tega melarang anaknya sama sekali tak mengkonsumsi
jenis makanan manis, seperti gula, coklat. Lantaran itulah, mengendalikan anak
dalam mengkonsumsi jenis makanan adalah hal terbaik yang bisa dilakukan.
Membersihkan gigi dari sisa-sisa makanan tersebut juga tak kalah pentingnya.
Perawatan
sejak dini bisa menghindarkan si kecil dari kerusakan gigi yang lebih parah.
Misalnya ke tulang di bawah gigi dan ke rongga yang berisi pembuluh darah di
bawah lapisan email gigi, yang dapat menimbulkan radang dan pembengkakan.
Biasakanlah
anak untuk minum air putih seusai makan. Untuk yang lebih besar, ajari anak
berkumur dengan air tersebut. Kemudian, bersihkan gigi bayi dengan kain kasa
yang telah dibasahi air hangat. Ajarkan anak menyikat giginya. Awali dengan
sikat tanpa pasta, kemudian sedikit demi sedikit beri pasta gigi dengan
berbagai rasa yang disukai anak. Kegiatan membersihkan
gigi ini minimal dua kali sehari, sesudah sarapan pagi dan menjelang tidur.
Diperoleh dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar